Coffee TipsInformation

MEMAHAMI DUNIA LATTE ART

Kopi berkualitas saat ini tidak lagi mengandalkan bahan-bahan terbaik atau rasa yang nikmat saja, tetapi sering juga dipengaruhi oleh keindahan latte art. Latte art yang menghiasi tampilan kopi ini telah menjadi bagian yang tak terlupakan dalam menikmati secangkir kopi.

Latte art akan menjadi hal pertama yang dilihat dan dihargai oleh konsumen. Berkat keandalan sang barista, keberadaan seni semacam ini juga dapat memberikan meningkatkan nilai kopi berkualitas tinggi serta memunculkan semangat bagi para penggemar kopi untuk mempostingnya di media sosial.

Ternyata, membuat latte art tidak semudah yang dibayangkan. Menuangkan desain melalui steamed milk yang indah pada minuman espresso membutuhkan teknik tertentu yang cukup sulit dan hampir tidak mungkin untuk dikuasai dalam semalam. Namun, tidak ada salahnya mencoba belajar dari sekarang.

Dalam mengenal dan memahami dunia latte art, kamu perlu memahami beberapa aspek penting berikut ini. Mari kita bahas!

Baca Juga : Mengenal Macam Macam Kopi di Dunia

SEJARAH LATTE ART

Meskipun minuman kopi berbasis susu yang kita kenal seperti cappuccino sangat identik dengan negara Italia, tetapi bila berbicara soal latte art, justru Amerika Serikat lah yang perlu kita apresiasi.

Secangkir kopi yang dihias dengan pola atau latte art ini menjadi populer di Amerika Serikat pada akhir 1980-an, berkat orang bernama David Schomer. Dan dari situ mulai menyebar ke seluruh dunia dalam waktu singkat.

Memasuki era 2000-an, tren latte art telah mencapai benua Australia dan Asia. Bahkan berkembangnya fenomena ini mendorong diadakannya kejuaraan latte art secara nasional maupun internasional. Setiap barista berlomba-lomba menciptakan karya seni terbaik melalui minuman kopinya.

Popularitas latte art tumbuh seiring dengan peningkatan kesadaran masyarakat bahwa terdapat nilai seni yang menempel dalam secangkir minuman kopi. Para penggemar kopi di dunia menuntut kualitas lebih dalam kopi, baik secara rasa serta tampilannya. Apalagi, berkembangnya media sosial juga memberi pengaruh besar terhadap budaya latte art yang mendunia.

Dengan hidupnya dunia online, ada fokus yang jauh lebih besar pada penyajian minuman karena pelanggan suka berbagi foto secangkir kopi cantiknya di media sosial. Tepatnya, sekitar tiga juta postingan memenuhi Instagram dengan hashtag #latteart. YouTube pun tidak kalah dengan ribuan video latte art dari berbagai belahan dunia yang telah ditonton sampai berjuta-juta kali.

Baca Juga : Tradisi Unik Menikmati Kopi di Berbagai Negara

LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT LATTE ART

Nah bagi kamu yang tertarik mencoba membuat sebuah latte art, pastikan untuk menyiapkan terlebih dahulu hal-hal penting berupa:

  • Biji kopi
  • Mesin Espresso atau alat lainnya
  • Susu atau pilihan alternatif lainnya
  • Milk Jug
  • Cangkir Kopi

Sebenarnya terdapat banyak langkah-langkah pembuatan latte art yang bervariasi di internet. Ditambah lagi, para barista pun pasti memiliki caranya tersendiri untuk menciptakan latte art yang sempurna. Namun, langkah-langkah tersebut pada umumnya berupa:

Langkah pertama dimulai dengan mempersiapkan terlebih dahulu kopi dan susu. Buat espresso dengan biji kopi yang sudah dihaluskan sebelumnya melalui mesin espresso ataupun alat-alat lainnya yang tersedia.

Tidak lupa espresso juga memiliki crema yang dapat mempengaruhi desain latte art.  Crema yang tidak terlalu tebal maupun tipis adalah crema perlu kamu incar untuk latte art , sehingga mampu menahan desain latte art dengan baik.

Di saat yang bersamaan, lakukanlah milk steaming yaitu proses pemanasan susu dan pembuatan foam terhadap susu yang telah disiapkan. Hal ini berguna agar susu dapat menghasilkan microfoam yang nantinya akan dikombinasikan ke dalam kopi.

Proses pemanasan sebenarnya bervariasi tergantung pada alat dan bahan yang dipakai, tetapi umumnya dilakukan selama 2-3 menit dengan suhu 60-65 derajat celcius.

Catatan: Jika susu didiamkan terlalu lama setelah dipanaskan (30 detik atau lebih), akan semakin sulit untuk membuat campuran antara susu dan foam, sehingga itulah mengapa kamu ingin espresso dan susu matang dalam waktu yang bersamaan.

Setelah siap, tuang steamed milk ke dalam milk jug yang terbuat dari stainless agar panas merata. Jika masih terlihat gelembung-gelembung pada susu, ketuk bagian bawah milk jug beberapa kali pada permukaan yang datar untuk memecahkan gelembung-gelembung tersebut.

Setelah kopi dan susu siap, miringkan cangkir kopi berisi espresso pada sudut 30–45 derajat. Kemudian tuang perlahan susu yang ada di dalam milk jug dari ketinggian sekitar 7 cm di atas cangkir, dengan tujuan untuk menuangkan susu langsung ke bagian terdalam dari cangkir espresso.

Lanjutkan penuangan hingga ¾ cangkir terisi, atau hingga campuran kopi dan susu telah mencapai bibir cangkir, lalu berhenti sejenak.

Disinilah bagian tersulitnya. Dekatkan milk jug ke cangkir kopi dan mulai membentuk desain latte art sesuai keinginanmu. Selesaikan desain baik dengan menghentikan aliran susu seluruhnya, atau dengan memperlambat aliran, menaikkan milk jug, memotong bentuk desain, dan sebagainya

Penuangan harus dilakukan melalui teknik-teknik yang tepat di atas permukaan kopi sambil perlahan-lahan memenuhi isi cangkir kopi tersebut. Beberapa teknik tersebut seperti:

Dot

Dot adalah gerakan dasar dari sekian banyak teknik pembentukan latte art. Dot digunakan dalam berbagai bentuk desain mulai dari hati, tulip, serta desain lain terlepas tingkat kesulitannya. Dot bisa jadi opsi praktik terbaik untuk meningkatkan kontrol aliran, penempatan bentuk, dan juga kesimetrisan dalam penuangan.

Dot yang berupa titik simetris tunggal dalam secangkir kopi dengan lekukan di atasnya biasa disebut dengan Monks Head. Monks Head bisa dibentuk dengan menahan milk jug di atas bagian tengah cangkir, meningkatkan aliran susu saat ukurannya membesar, dan menaikkan posisi wadah saat penuh.

Wiggle

Gerakan wiggle menciptakan efek gelombang pada desain latte art. Teknik ini harus dilakukan dengan pergerakan kecil di jari-jari Anda ketika menggunakan milk jug, bukan dengan gerakan berlebih di pergelangan tangan, lengan, atau bagian siku. Laju gerakan disesuaikan terhadap kebutuhan, flow yang lambat untuk membuat gelombang lebar dan cepat untuk gelombang yang padat.

Cut

Seperti namanya, cut adalah teknik memotong yang dapat digunakan untuk menyeret bentuk seperti hati ke dalam bentuk akhirnya, atau untuk membagi dua seperti bentuk rosetta. Langkah ini dapat dilakukan dengan memperlambat aliran susu, menaikkan milk jug, dan menggerakkannya melintasi desain latte art.

Stacking

Stacking dilakukan dengan menuangkan beberapa dot secara berurutan di atas satu dengan lainnya, menempatkan masing-masing dot secara statis di berbagai bagian cangkir.

Pushing

Pushing adalah teknik menggeser dot ke tempatnya, menggunakan aliran susu dan gerakan halus untuk menyatukan dot kepada bentuk lain. Pushing biasanya menghasilkan efek mekar atau membungkus atas hasil desain yang digeser.

DESAIN TERKENAL LATTE ART

Ada banyak desain latte art yang dapat dibuat dan kreasikan sendiri sesuai imajinasi kita. Namun sebelum membuat desain sendiri, beberapa desain klasik seperti bentuk hati, tulip, dan rosetta sangat direkomendasikan untuk menjadi langkah awal dalam menguasai desain latte art. Beberapa desain klasik yang dimaksud:

Hati

Untuk membuat bentuk desain hati, bisa dimulai dari atas bagian tengah cangkir kopi. Mulailah penuangan dengan teknik dot hingga menghasilkan Monks Head. Saat cangkir kopi hampir penuh dan terlihat siap untuk menyelesaikan penuangan, perlambat aliran susu dari milk jug dan selesaikan desain dengan teknik cut di dekat permukaan minuman.

Rosetta

Mulailah desain di tengah cangkir kopi, gunakan teknik wiggle dengan laju aliran cepat. Kemudian perlambat gerakan wiggle dan tarik gelombang ke arah atas cangkir kopi tersebut. Berhenti sejenak di bagian atas desain dan tingkatkan sedikit aliran untuk menuangkan bagian awal Hati. Setelah itu, potong seluruh bentuk desain dan jahit gelombang menjadi bentuk daun Rosetta.

Bunga Tulip

Desain bunga tulip dibuat dengan penuangan teknik dot mulai dari tengah cangkir kopi. Lalu menggunakan aliran susu, lakukan stacking atau pushing ke dot lain. Gunakan Wiggle untuk menambahkan panache pada hasil tuang tersebut. Ulangi teknik sebanyak apa yang kamu inginkan. Kamu juga bisa bereksperimen terhadap penempatan pola yang berbeda untuk tekstur dan lapisan yang berbeda. Tuang dot terakhir dan lakukan cut untuk menjahit desain menjadi satu dan membuat batang tulip.

 HAL-HAL PENTING YANG PERLU DIKUASAI DALAM MEMBUAT LATTE ART

Untuk membuat desain latte art, kamu memang bisa melakukannya sesuai langkah-langkah di atas, maupun mengikuti langkah lain yang pastinya sudah banyak tersedia di internet. Namun, apabila kamu ingin menguasainya, maka ada aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam proses membuat sebuah latte art. Beberapa aspek tersebut berupa:

Posisi Penuangan

Penempatan penuangan susu ke dalam kopi berdampak besar pada simetri dan gaya desain sebuah latte art. Perlu diingat bahwa salah satu proses membuat latte art adalah dengan menuangkan satu cairan ke cairan lainnya, sehingga posisi pencampuran susu ke dalam espresso akan mendorong bentuk desain yang diinginkan.

Jika penuangan dilakukan secara konsisten tepat di tengah kopi itu sendiri, maka kita akan mendapatkan desain terpusat yang mengembang ke luar. Tetapi apabila kita menuangkan di luar bagian tengah kopi, gerakan yang diciptakan oleh susu yang memasuki espresso akan menciptakan jejak panjang yang akan melengkung membentuk di bagian dalam cangkir.

Jarak Penuangan

Jarak juga menjadi aspek penting dalam menciptakan latte art yang sempurna. Yang perlu Anda lakukan adalah membiarkan sebagian dari steamed milk membuat lapisan dasar dibawah espresso sebelum meletakkan foam di atasnya. Untuk melakukan hal ini, bisa dimulai dengan jarak yang cukup tinggi dan dilakukan secara perlahan.

Jika sudah selesai memenuhi lapisan dasar espresso dengan steamed milk, dan ingin memulai pembentukan desain latte art, bawa milk jug sedekat mungkin terhadap kopi ketika penuangan agar foam tidak ikut tenggelam di bawahnya. Semakin dekat dengan kopi, maka akan semakin banyak foam yang berada di atas minuman kopi tersebut.

Flow Penuangan

Seberapa banyak susu yang dituangkan dari milk jug saat membuat latte art juga perlu diberi perhatian lebih karena pengaruhnya yang secara signifikan dapat mempercantik/merusak hasil bentuk desain serta rasa dari kopi tersebut.

Menuangkan susu terlalu cepat dan terlalu banyak akan mengganggu dan bahkan merusak crema pada espresso, yang merupakan bagian penting dalam membuat sebuah latte art. Menuangkan terlalu banyak dari jarak yang terlalu jauh juga dapat mengakibatkan susu berantakan di mana-mana, sehingga pada akhirnya tidak bisa membuat desain yang cantik.

Sama seperti sebelumnya, dengan membawa penuangan sedekat mungkin terhadap espresso, maka akan semakin banyak desain yang bisa dibentuk. Setelah kita mencapai titik terendah dan terdekat di cangkir, baru kemudian kita ikuti dengan peningkatan flow penuangan. Kombinasi jarak yang lebih dekat dan volume yang meningkat akan mengeluarkan foam dari dasar milk jug secara maksimal dan memungkinkan kita untuk meletakkannya di atas espresso.

Kontrol

Baik posisi, jarak, maupun flow penuangan menjadi aspek yang harus selalu diperhatikan untuk membuat sebuah latte art. Apalagi khususnya tiga aspek di atas menjadi pilar utama apabila desain yang ingin dibuat hanyalah berupa hati atau monks head. Tetapi untuk desain yang lebih kompleks, nyatanya kita juga perlu bisa memegang kendali atas susu yang kita tuangkan ke dalam espresso.

Misalkan untuk bentuk desain rosetta, pastinya memerlukan pemahaman tentang tiga elemen penting di atas. Namun, disini aspek kontrol masuk ketika ingin menyempurnakan gerakan wiggle untuk membuat gelombang lembut dari milk jug, serta dalam menciptakan kelopak bunga dari desain.

Pertama, kontrol gerakan yang dimaksud bukanlah gerakan maju mundur secara agresif dan harus menggunakan seluruh bagian lengan. Justru kontrol yang baik harus dilakukan dengan gerakan sangat lembut. Kendalikan gerakan dengan sedikit dorongan menggunakan ibu jari saja, dan kita bisa mendapatkan gerakan pendulum yang merata dan konsisten di dalam milk jug. Nantinya akan dihasilkan sebuah kelopak bunga cantik saat dituangkan dekat dengan kopi didalam cangkir dan sambil mengatur keoptimalan flow penuangan.

Ketika kita telah memiliki jumlah kelopak yang diinginkan dan siap untuk menyelesaikan bentuk rosetta, angkat milk jug hingga sekitar 2 inci di atas kopi lagi dan tarik aliran tipis susu melalui kelopak bunga dari yang terkecil hingga terbesar sehingga tercipta batang rosetta yang elegan.

Sedangkan untuk bentuk desain bunga tulip, aspek kontrol pembuatan tulip berasal dari mengetahui kapan harus mulai dan berhenti menuangkan susu. Daripada mengayunkan milk jug dari satu sisi ke sisi lainnya, desain bunga tulip dibuat dengan mengontrol ketinggian dan aliran secara bersamaan.

Penuangan perlu dilakukan secara tinggi dan perlahan, tetapi jangan terus menuangkan susu sambil menurunkan milk jug. Sebaliknya, hentikan susu sepenuhnya baru kemudian menurunkan milk jug ke jarak terdekat dari cangkir kopi.

Saat Anda mulai menuangkan susu lagi, pastikan susu sudah berada sedekat mungkin dengan kopi dan secara aktif menuangkannya ke dalam aliran susu yang stabil. Dari situ akan terlihat lingkaran putih di dalam cangkir, yang akan menjadi lapisan pertama bunga tulip tersebut.

Jika sudah mencapai ukuran yang diinginkan, hentikan aliran susu dari milk jug dan gerakan ujungnya sedikit ke belakang, lalu mulailah menuang lagi untuk membentuk lapisan kedua. Pengulangan proses ini sampai berapa lapisan yang diinginkan haruslah terus memperhatikan kendali dan stabilitas dalam penuangan susu tersebut. Karena pada akhirnya aspek kontrol ini yang berpengaruh besar untuk bisa melengkapi kelopak bunga tulip dengan sempurna.

Setelah kita mengetahui lebih dalam mengenai dunia latte art, makin banyak lagi alasan untuk langsung mempelajari cara membuat sebuah latte art. Kamu dapat memulainya melalui artikel ini ataupun dengan menjelajahi media sosial seperti Youtube atau Instagram yang pastinya penuh dengan desain menarik.

Latte art akan semakin mudah dilakukan dengan terus berlatih. Sehingga nantinya kamu dapat menghasilkan suatu desain latte art yang sangat menarik dan pastinya mendapatkan banyak likes di media sosial kamu.

Jadi tunggu apalagi, yuk membuat latte art!

Serviamo Coffee

Blog seputar dunia kopi, diulas dengan santai sambil menyeruput.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *